Bertasawuf Dulu baru kemudian Syari'at Akan Mengikuti | KholiliNulis

CANGKIR & KOPI - Bertasawwuf Dulu baru kemudian Syari'at Akan Mengikuti

KholiliNulis - Ber-Tasawuf dulu, kemudian Syari'at akan mengikuti..


"Angger dipikir pake Polo, nyandak ora sampean? 
- niru Ki Enthus Susmono 😂 -

Ya, begitulah ki enthus..
Lho kok Ki Enthus, jadi Ngawur..

Apa itu Tasawwuf?
Bertanyalah pada Guru-guru mu!
Apa itu Tasawwuf?

Secara sederhana Tasawwuf itu adalah
"Tazqiatul Quluub Wa Taskiatun Nafs, Membersihkan Hati dan Membersihkan Jiwa (Nafsu)."
(Dawuh Abah Habib Lutfi bin 'Ali bin Yahya)

Lalu bagaimana cara nya? Bertanyalah pada Guru-guru mu! 

Tasawwuf itu Cinta. Cinta yang luhur, Cinta yang Agung dan Cinta yang Tulus. Membersihkan Hati itu seperti mengepel Lantai yang kotor, setiap lantai kotor dibersihkan, disapu, di pel. Kotor lagi,, di bersihkan lagi, disapu, di pel lagi. Terus jangan sampai lelah setiap saat, setiap waktu, disetiap tempat. Harus dilatih, diriyadhohi.

Begitu juga dengan membersihkan Jiwa (nafsu) dilatih menjaga Nafsunya. Amarah, benci, iri, hasut, takabbur, mencegah dari perbuatan munkar, sombong, riya, ujub dan semua perbuatan buruk lainnya. Sesuai dengan kemampuan diri, terkadang harus dipaksakan, dan terkadang pula harus ber pasrah kepada-Nya.

"Seseorang tidak akan menjadi Shufi hingga terkumpul pada dirinya empat perkara yaitu ; Pemalas, Tukang Makan, Tukang Tidur, dan Tukang berlebihan." 

(Abdirrahman As-Sullami mendengar Abu Abdillah Ar-Razi mendengar Ibrahim ibn Al-Mawlid berkata dalam meriwayatkan perkataan Imam Asy-Syafi'i) 


Banyak kebijaksanaan dalam sebuah jalan menuju kepada Allah, dengan cara yang berbagai macam tergantung kadar dan kondisi seseorang murid untuk berjalan menuju Allah yang dilihat dari kemampuan Ruhani nya oleh sang Guru. Salah satunya adalah Ber-tasawwuf dulu baru kemudian Syari'at nya akan terjalani dengan baik. Dalam masa transisi inilah diri akan sendiri nya diperbaiki oleh diri sendiri tentunya dengan bimbingan sang Guru dan izin nya Allah.

Kok bisa..?
Kenapa begitu?

Sudah.. Jangan banyak bertanya.. Jalani saja.. Nanti kamu akan mengerti.. 

Kadang pula menjalani hidup itu tak perlu menggunakan akal tetapi menggunakan hati dengan keyakinan kepada-Nya. Inilah yang disebut Haqqul Yaqin. Masa Panca Roba diri ini adalah masa pengenalan diri, atas perilaku, sifat, keburukan, kebaikan, tanggung jawab, kewajiban, kebutuhan ruhani, kebutuhan jasmani dan seluruh yang mencakup diri antara Dhomir Huwa, Huma, Hum, Hia, Huma, Hunna, Anta, Anti, sampai Ana, Nahnu. Dari Rahmat-Nya lah kita akan bisa mengenali diri, siapa Allah, siapa yang diciptakan-Nya, sebagai apa mereka, apa yang dilakukan mereka.

Ber-Tasawuf dulu nanti Syari'at akan mengikuti. Jangan takut melangkah dan tak perlu ragu, melangkah lah, berjalan lah dengan penuh keyakinan Allah akan membimbing melalui para Mursyid. Belajarlah berjalan tanpa logika, belajarlah melangkah tanpa perlu berfikir. Yakini diri kepada Allah. Karena sesungguhnya Allah lebih dekat kepada manusia dari pada manusia kepada Allah.

فَقِيْهًا وَصُوْفِيًا فَكُنْ لَيْسَ وَاحِدًا فَإِنِّي وَحَقُّ اللّٰهُ إِنَّا كَانَتِ وَاَنْصَحُ، فَإِذَا قَاسٌ لَمْ يَذِقْ قَلْبُهُ تَقِى وَهَذَا جَهُولٌ كَيْفَ ذُوالْجَهْلِ يَصْلَهُ

"Jadilah kamu seorang ahli Fiqih yang ber tasawuf. Jangan jadi salah satunya. Sungguh dengan Haq Allah aku menasihatimu. Jika kamu hanya menjadi Ahli Fiqih saja, maka hati mu akan keras tak akan bisa menikmati rasanya Taqwa. Dan jika kamu menjadi yang kedua (Ahli Tasawwuf) saja, sungguh dia orang yang teramat Bodoh. Maka orang Bodoh tak akan menjadi baik.
(Diwan Imam Syafi'i ; 19)

KholiliNulis - Jur-Bar, 30 April 2018.

Belum ada Komentar untuk "Bertasawuf Dulu baru kemudian Syari'at Akan Mengikuti | KholiliNulis"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel