Kesadaran Hati Dalam Menerima | KholiliNulis

Kesadaran Hati Dalam Menerima | KholiliNulis

KholiliNulis -  Banyak kisah dibalik kehidupan setiap insan, di dalam perjalanan itulah manusia memiliki kategori yang baik dan lebih baik.

Terhadap pandangan dan perilaku yang dilakukannya, namun bagaimana seorang insan bisa mendapatkan kedudukan itu.

Kemudian akan banyak pertanyaan yang datang dan yang mengajukan disetiap posisi yang kita hadapkan.

Dimanakah kita berada ditempat yang baik itu?

Sudah sepatutnya kita sebagai hamba mengetahui dimana kita berada, pada posisi manakah kita ditempatkan?!

Itulah yang akan merujuk kan kita kepada kalimat "Man 'Arafa Nafsahu, Faqad 'Arafa Rabbahu". Kalimat seorang Ulama Sufi ini sangat begitu penting untuk setiap insan fahami, karena ini adalah sebuah anjuran yang sangat pula diharuskan kita terapkan pada diri kita.

Sebab kita bisa menerima apa yang diputuskan atas Kehendak-Nya kepada kita sebagai Makhluk-Nya, itu karena kita telah bisa mengenali diri sendiri dan yang membawa kita untuk dapat mengenal sang Khalik. Sebab itu seorang insan dapat menerima apapun keputusan-Nya.

Kategori Hati seorang insan/hamba yang bisa dapat menerima adalah termasuk kedalam golongan orang-orang yang Ikhlas. Mukhlishin juga Mukhlashin. Ikhlash adalah menerima, menerima berbagai macam kepahitan juga kebahagiaan.

"Banyak orang yang lulus dengan ujian kepahitan-kepahitan hidup, namun sedikit orang yang dapat lulus dengan ujian dan cobaan k bahagiaan (kesenangan). Karena mereka tidak bersyukur."
-Gus Mus-

Sadar dalam arti bahasa, kita ketahui adalah mengetahui apa yang terjadi/dilakukan secara sadar kita merasakan dengan sengaja maupun tidak. Maka Hati yang dapat Menerima dengan Sadar adalah orang yang telah mengenal apa yang ada didalam dirinya sendiri, terhadap kebaikan maupun yang buruk. Dan itu terjadi kepada dirinya karena kehendak Allah, sehingga ia harus bisa menerima dengan hatinya dan dengan kesadarannya bahwa ia adalah seorang hamba.

Menerima dalam bahasa Jawa adalah Legowo. Dalam bahasa sehari-hari memiliki makna Lega, didalam dada terasa lega, terasa ringan tak terasa beban sehingga dapat menyesakkan dada.

Maka dari itu Manusia harus bisa melakukan tingkah Ikhlas agar bisa menjadi seorang hamba yang menerima, hamba yang legowo. Sudahilah dalam fikiran mu, lepaskan agar terlepas bahwa Ikhlash itu sulit. Ketahuilah bahwa sesuatu apapun pasti sulit dan tak akan ada hasil apa-apa, jika hanya difikirkan saja. Namun akan sangat berbeda ketika seorang hamba menjalani dan langsung mempraktekkannya. Selalu belajar dan latihan diri dalam menjalani keihklasan. Sehingga kita termasuk menjadi orang yang bisa menerima, legowo juga Ikhlas.

Jurbar, Sabtu, 21 September 2019.

Belum ada Komentar untuk "Kesadaran Hati Dalam Menerima | KholiliNulis"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel