SYA'IR

Setiap tetesan air hujanAdalah sebuah ungkapan Dzikirnya,,Setiap tetesan air hujan yang jatuh ke bumi,,Sesungguhnya mengundang kita untuk ber-Dzikir atas Nama-Nya..


Rintikannya adalah kesejukan,,Hembusan anginnya adalah ketentraman,,Setiap lirih kehidupan perlahan terhapuskan,,Ketenangannya adalah kejernihan kepada hati..
Semua beban perlahan sirna,,Pergi bersama setiap tetes air hujan,,Yang turun ke bumi pijakan,,Serta terbawa hembusannya..


Nikmat Tuhan mana lagi yang kita dusta kan ..?Seakan hidup hanya berputar pada kenikmatan dunia yang di Agung kan..

-Kholili Ibrohim -




Malam mulai larut,, Angin Membawa kesejukan pada penikmatnya Tumbuh-tumbuhan pun mulai terdengar keras Melafalkannya,, Sambil menggerak-menggerakkan dedaunan nya begitu saja


Ku nikmati dan selalu kunikmati setiap malamnya,, Malam yang panjang,Dengan dendang suaraSaling sambut-menyambut dari dedaunan Pepohonan itu,,


Ooh Malam.. Tak ingin pagi beranjak dengan cepat rasanya Begitu indah alunan mu Malam.. 


Kholili Ibrohim
Jur-Bar, 27 Desember 2017




MENCINTAI SANG MAHA CINTA 

Wahai jiwa yang kosongTidakkah engkau tahu? kebenaran hatimu dan kelembutan nya?Imajinasi mu terlalu banyak menariMenari dalam fananya Duniawi


Tidakkah engkau TAHU? Siapa yang harus kau cintai? Tanpa perlu tahu siapa yang engkau benci dan yang membenci muTidakkah engkau tahu? Siapa yang memiliki mu? Dan siapa yang dapat benar-benar mencintaimu?


Tidakkah engkau RASAKAN? Cahaya hati ketika kau dalam keadaan bahagiaTerkadang malah kau lupa akan segalanya..


Wahai jiwa yang kosong,, Ingatlah Sang Pemilik Keindahan! Ingatlah Sang Pemilik Cahaya! Ingatlah Sang Pemilik Jiwa!Ingatlah Sebanyak-banyaknya..!
Dengan berdzikir kepada-NyaCahaya Hatimu akan menyelamatkan mu,Serta menuntun mu Kepada-Nya..

Kholili
Jur-Bar, Ramadhan

 JEJAK ILHIYAH 


  • Wahai Jiwa,,Kemanakah engkau berjalan?Bukankah mengetahui arah mu kembali?Wahai cerminanku,, aku selalu bertanya dan bertanya tentang Jiwa ini, Yang terombang ambing dalam langkah yang selalu menepi disetiap sudut

  • Wahai Hati,,Bukankah engkau diciptakan sebagai penolong Jiwa, karena Kemurnian mu?Atau kah engkau sudah tidak lagi murni?Akibat ulah Jiwa yang berambisi karena Nafsu

  • Wahai Jiwa,,Bukankah engkau telah menyaksikan ke Maha-an-Nya? Ke Agungan-Nya? Serta Ke Indahan-Nya?Dengan pandangan mu, dengan Indera penciuman mu, dengan pendengaran mu, dengan Fikiran mu, dengan Langkah kaki mu, dan dengan segala yang ada padamu.

  • Jangan lah Hitam dari Putih muDan jangan pula Putih dari Hitam muJadilah hanya dirimu diatas Ke Maha-an-NyaPada akhirnya kita akan kembali kepada-Nya

Kholili

Jur-Bar